BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perancangan
dan penggunaa visual dalam pembelajaran merupakan pertimbang penting karena
kegiatan belajar melibatkan banyak pencitraan visual. Sebagian besar media yang
kami bahas dalam buku ini: literasi visual, peran visual dalam instruksi,
jenis-jenis visual, panduan perancangan visual, membuat gambar, menangkap
gambar, peranti lunak komputer untuk pengajaran (courcseware), multimedia,
program video, lembar transparan OHP memiliki unsur visual.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
Lieterasi visual ?
2. Bagaimanakah
Peran visual dalam intruksi ?
3. Bagaimanakah
Jenis-jenis visual ?
4. Bagaimanakah
Panduan perancang visual ?
5. Bagaimanakah
Membuat gambar ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui Lieterasi visual
2. Untuk mengetahui peran visual dalam intruksi
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis visual
4. Untuk
mengetahui panduan perancang visual
5. Untuk
mengetahui cara membuat gambar
BAB
II
PEMBAHASAN
PRINSIP
– PRINSIP VISUAL
A.
Merancang
Materi Ynag Efektif
Perhatikan
jenis-jenis visual yang digunakan setiap hari untuk tujuan komunikasi penting,
seperti kartu informasi darurat di pesawat terbang atau rambu-rambu jalan yang
memperingatkan mengenai perempatan atau belokan yang berbahaya. Waloupun
istilah literasi pernah digunakan untuk merunjuk pada membaca dan menulis
informasi verbal, saat ini kita gunakan istilah literasi visual untuk merujuk
pada kemampuan untuk menafsirkan pesan visual secara akurat.
Literasi
visual bisa dikembangkan melalui dua pendekatan utama :
1. Strategi
input. Membantu para pelajar untuk memahami, atau “membaca”,visual secara fasih
dengan menerapkan kemampuan analisis visual.
2. Strategi
autput. Membantu para pemelajar untuk menjadikan, atau “menulis’’, visual untuk
menyatakan diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain.
B.
Peran
Visual Dalam Instuksi
Visual
bisa memainkan banyak peran dalam proses belajar
1. Menyediakan
acuan konkreet bagi gagasan
2. Membuat
gagasan abstrak menjadi konkteet
3. Memotivasi
para pembelajar
4. Mengarahkan
perhatian
5. Mengulangi
informasi-informasi dalam format-format yang berbeda
6. Mengingat
kembali pada pembelajaran sebelumnya
7. Mengurangi
usaha belajar.
C.
Jenis-Jenis
Visual
Jenis-jenis
visual yang dipilih untuk situasi tertentu sebaiknya bergantung pada tugas
belajar. Visual bisa dibagi menjadi enam kategori :
1.
Realistik
Visual realistik menampilkan objek
sebenarnya yang sedang dipelajari. Sebagai misal, foto berwarna dari sebuah
kereta tertutup. Merupakan visual yang realistik. Menggunakan warna-warna
alamiah bisa meningkatkan derajat realisme.
2. Organisasional
Visual
organisasional menampilkan hubungan kualitatif diantara berbagai elemen. Contoh
yang meliputi diagram klasifikasi, diagram alur dan peta.
3. Relasional
Visual
relasional mengomunikasikan hubungan kuantitatif. Contoh, meliputi diagram
batang, grafik bergambar, diagram kue, dan grafik garis.
4. Transformasional
Visual
transformasional menggambarkan pergerakan atau perubahan sesuai dengan waktu
dan tempat. Contoh, diagram beranimasi tentang bagaimana menjalankan sebuah
prosedur seperti mengikat tali sepatu atau membuat baja.
5. Interprestasi
Visual
interpretif mengambar hubungan teoritis atau abstrak. Contoh yaitu diagram
skematik dari sebuah sirkuit listrik.
D.
Panduan
Perancang Visual
Merancang
sebuah visual dimulai dengan mengumpulkan atau pembuatan gambaran individu dan
unsur-unsr teks yang anda ingin gunakan. Asumsinya adalah anda telah menentukan kebutuhan dan minat para
siswa yang terkait dengan topik dan memutuskan tujuan apa yang akan anda capai
melalui visual yang sedang anda rencanakan.
1. Unsul-unsul
visual
Untuk
tujuan memberikan informasi dan/atau pengajaran, perancangan visual mencakup ;
a. Pengaturan,
pertama anda harus tentukan dulu unsur-unsur apa yang akan disertakan dalam
visual anda. Kemudian anda siap untuk mempertimbangkan ‘tampilan”
keseluruhannya. Gagasan nya adalah menentukan sebuah pola dasar untuk
menentukan bagaimana mata sang permisa akan mengikuti disempanjang tampilan
anda itu.
b. Keseimbanagan,
sebuah perasaan kesamaratan psikologis, atau keseimbangan dicapai ketika
“berat’ unsur-unsur dalam tampilan secara merata tersebut pada setiap sisi
sebuah sumbu, entah secara horizontal atau vertikal atau keduannya, ketika
desain tersebut berulang pada kedua sisi, keseimbangannya menjadi simentris,
atau formal.
c. Warna,
ketika memilih sebuah skema warna untuk sebuah visual, perhatikan keharmonisan
dua warna apa pun yang terletak langsung berhadapan pada roda warna disebut
warna pelengkap. Misalnya, merah, kuning , hijau dan violet warna-warna
pelengkap sering kali sangat cocok satu
sama lain sebagai sebuah skema warna secara keseluruhan.
d. Kemudahan
dibaca. Sebuah visual tidak
bisa di pahami kecuali kalau seluruh pemirsa bisa melihat kata-kata dan gambar.
Seorang presenter mengatakan “Anda mungkin tidak akan bisa melihat apa yang ada
di sini, jadi biarkan saya jelaskan (atau bacakan) untuk Anda.” Agar hal ini
tidak terjadi, pastikan visual Anda cuckup besar agar terlihat oleh seluruh
hadirin Anda. Ini berlaku bagi materi cetakan, visual, terproyeksi, dan
tampilan.
e. Menarik.
Visual
Anda tidak bisa menampilkan sebuah efek kecuali kalau visual itu menarik dan
mempertahankan perhatian para pemirsanya. Terdapat beberapa teknik untuk
menghasilkan daya tarik, gaya, kejutan, tekstur, dan interaksi.
Sebagian besar
visual merupakan dua dimensi. Tetapi Anda bisa membuat tiga dimensi dengan
menggunakan tekstur atau material yang sebenarnya. Tekstur merupakan sebuah
karakteristik dari benda dan material tiga dimensi.
E. Unsur-Unsur
Teks
Sebagian besar tampilan
menyertakan informasi tektual selain visual. Dalam mengevaluasi sebuah tampilan
untuk potensi pengajarannya atau dalam menyiapkan tampilan Anda sendiri, Anda
harus mempertimbangkan penentuan huruf secermat Anda mempertimbangkan untuk
unsur-unsur bergambar, karena bisa menyampaikan pesan sama kuatnya. Palin
tidak, Anda harus yakin bahwa penentuan huruf merupakan gaya yang konsisten
dengan pesan yang ingin disampaikan dan dapat dibaca dari segi ukuran dan
spasinya.
1.
Gaya
Gaya dari teks
seharusnya konsisten dan selaras dengan
unsur-unsur visual lainnya. Demi tujuan pengajaran atau penyimppanan informasi
disarankan memakai gaya yang terus terang.
2.
Ukuran
Para siswa biasanya
melihat tampilan seperti bulletin board dan
poster dari jarak 30 atau 40 kaki atau lebih. Dalam kasus semacam itu ukuran
teks sangatlah penting bagi kemudahan bacaan. Sederhananya adalah membuat huruf
kecil setinngi 1/2 inci
untuk tiap sepanjang 10 kaki dari jarak
pemirsa.
3.
Spasi
Ketika kita visual
menggunakan komputer, spasi teks otomatis disesuaikan untuk mencapai
keterbacaan maksimum. Jika sebuah efek desain yang diinginkanmembutuhkan spasi
yang berbeda, spasi diantara huruf-huruf bisa dirapatkan atau dilonggarkan
dengan memformat ulang teks.
4.
Warna
Warna teks seharusnya
kontras dengan warna latar belakang agar mudah dibaca dan memberi penekanan
dimana Anda menginginkan menarik perhatian tertentu pada pesan-pesan lisan.
5.
Penggunaan
Huruf Besar
Untuk kemudahan dalam
membaca, gunakan huruf kecil semua, dan menambahkan huruf besar hanya ketika
dibutuhkan sewajarnya. Judul utama yang singkat mungkin muncul berupa huruf besar, tetapi frasa yang terdiri
dari tga kata sebaiknya mengikuti aturan teks huruf kecil semua.
F. Membuat
Gambar
Anda akan mendapati
teknik dan perkakas yang bermanfaat untuk membantu Anda merencanakan dan
membuat brbagai visual yang mendukung belajar.
1.
Perkakas
Perencanaan
Jika Anda atau siswa
Anda sedang merencanakan serangkaian
visual, misalnya beberapa transparan OHP yang saling berkaitan, sekumpulan slide PowerPoint, atau serangkaian layar
layar komputer pembuatan stroyboard
merupakan metode yang berguna dalam perencaan. Teknik ini, yang dipinjam dari
teknik pembuatan film dan video, memungkinkan Anda untuk secara kreatif
menyusun dan menyusun ulang keseluruhan urutan
sketsa kecil-kecil. Dalam pembuatan storyboard,
Anda menempatkan sebuah sketsa atau beberapa representasi visual lainnya dan
teks yang Anda rencanakan untuk digunakan pada sebuah kartu atau potongan
kertas. Jika rangkaian tersebut akan menyertakan narasi, ini di sertakan juga
dalam storyboard, bersama dengan
catatan produksi yang mengaitkan visual dengan narasi. Setelah membuat
serangkaian kartu-kartu tersebut, atur dalam susunan yang biasa pada permukaan
yang rata atau pada sebuah penahan storyboard.
2.
Teknik
Pembuatan Huruf
Berbagai teknik
pembuatan huruf bisa digunakan untuk visual. Yang paling sderhana adalah
pembuatan huruf menggunakan tangan dengan spidol penanda dan pena berujung
bulu, yang tersedia dalam berbagai warna dan ukuran.
Huruf yang telah
dipotong potong tersedia di toko peralatan
tulis-menulis. Huruf-huruf semacam itu mudah digunakan karena sebagian
besar bisa langsung di tempel; tetapi harganya agak mahal. Huruf-huruf atau
bentuk-brntuk lainnya yang besar dan rapi bisa langsung digunting dari
kertasbepola menggunakan gunting.
3.
Menggambar,
Membuat Sketsa, dan Membuat Kartun
Satu sumber visual yang
sering kali diabaikan adalah Anda,
Anda tidak harus menjadi seorang pelukis untuk bisa menggambar. Terdapat
beberapa panduan dasar dan banyak buku bagaimana caranya yang bisa membantu
Anda menyampaikan pesan secara efektif menggunakan gambar, sketsa, dan kartun.
Dengan sedikit latihan,
Anda mungkin terkejut dengan betapa bagunya Anda melukis. Gambar-gambar yang
sederhana bisa meningkatkan presentasi papan putih, buku petunjuk kelas, bulletin board, dan transparan OHP.
4.
Clip
Art
Clip Art merupakan
gambar-gambar visual yang dipersiapkan (gambar dan gambar digital) yang bisa
diselipkan dalam berbagai dokumen dan presentasi digital. Ukuran dan penempatan
gambar bisa diubah-ubah sesuai sesuai dengan kebutuhan Anda. Belakangan ini
terdapat banyak sekali visual bebas hak cipta yang tersedia terutama melalui
web dan peranti lunak.
Terdapat beberapa
prinsip yang sebaiknya diperhatikan terkait dengan penggunaan gambar yang ada
untuk pembuatan visual untuk siswa atau guru. Prinsip-prinsip tersebut anatara
lain:
a.
Yang
langsung selaras dengan tujuan belajar.
b.
Sebagai
komponen dalam gambar yang lebih besar disesuaikan untuk tujuan spesifik (misalnya, gambar kodok dari clip art
digunakan sebagai salah satu unsur dalam diagram siklus-kehidupan yang dibuat
oleh seorang siswa).
c.
Dengan
gaya yang konsisten
d.
Untuk
memberika ilustrasi benda-benda spesifik.
e.
Untuk
memperkenalkan sebuah tema atau menentukan sebuah nada untuk sebuah material
tekstual.
5.
Merancang
Sebuah Visual dengan Komputer
Anda dan para siswa
Anda bisa menggunakan program menggambar untuk tata letak dan desain, serta
untuk menggambar dan membuat ilustrasi. Sebagian besar program grafis komputer
berisi ratusan atau bahkan ribuan model ketikan dan gambar-gambar clip art dan bisa
merekayasa gambar dalam setiap cara yang bisa dibayangkan. Contoh-contoh dari
program tersebut adalah KidPix, iWorks,
Photoshop, dan Adobe Illustrator.
Jenis-jenis peranti
lunak grafis yang tersedia sebagai berikut:
a.
Program presentasi, peranti lunak khusus yang mempermudah
pembuatan slide atau transparan OHP
gambar yang menggabungkan teks, data, dan visual.
b.
Program menggambar dan mewarnai, memungkinkan pengguna untuk menggambar
bentuk-bentuk geometri dan sosk gaya bebas; juga bisa menyertakan teks.
c.
Program pendiagram, terutama ditunjukan untuk membuat
diagram, grafis, dan laporan dari data spreadsheet
numerik.
d.
Program peningkatan foto, memungkinkan manipulasi warna dan
penggunaan efek khusus untuk mengubah foto.
e.
Program desktop publishing, menggabungkan fitur-fitur dari banyak
metode lainnya untuk menciptakan produk-produk canggih seperti newsletter, laporan, dan buku.
6.
Membuat
Grafis Presentasi
Panduan untuk membuat
panduan grafis presentasi, menggunakan peranti lunak seperti powerpoint atau
keynote, meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.
Secara
cermat pilihlah jenis huruf ukuran,dan warna.
b.
Gunakan
latar belakang yang polos dan berwarna cerah. Latar belakang berupa walpaper
yang ramai bisa mengalihkan perhtatian hadirin Anda
c.
Letakkan
judul berada dirata tengah atau kiri berada di puncak slide
d.
Gunakan
komunikasi yang singkat
e.
Gunakan
sebuah template untuk membuat format visual yang konsisten.
f.
Gunakan
slide induk untuk membuat format teks yang kosisten
g.
Kurangi
”lonceng dan peluit”
h.
Gunakan
gambar yang sesuai
i.
Gunakan
transisi yang konsisten
j.
Gunakan
bangunan yang seerhana
k.
Gunakan
dengan cermat animasi untuk memdukung kesan pengajaran ketimbang menambahkah
efek dramatis kepresentasi Anda
l.
Kurangi
penggunaan suara
m. Gunakan catatn kaki untuk
mengidentifikasi slide
7.
Membantu
Transparan Overhead Projector (OHP)
Meski kita sekarang
berada dalam era revolusi digital, banyak ruang kelas P-12 masih dilengkapi
dengan OHP ketimbang proyektor digital. Cara paling mudah menyiapkan transparan
OHP yaitu menggambar langsung pada lembar transparan OHP menggunakan spidol.
Selain ransparan OHP,
anda juga akan membutuhkan perlaratan menulis. Pena berujung buncing merupakan
yang paling mudah digunakan untuk tujuan ini. Alat ini terdiri dari dua macam
yaitu : tinta larut dalam air dan permanen.
8.
Menangkap
Gambar
a.
Potografi
Ketika
menggambil gambar visual menggunakan kamera, ingatlah bahwa seluruh kamera,
terlepas dari ukuran, bentuk, atau jenis, menjalankan prinsip dasar yang sama.
Cahaya dipantulkan dari subjek dan dilewatkan melalui lensa untuk membentuk
sebuah gambar pada alat perekam.
b.
Pemindai
Pemindai (skanner)
bekerja dengan komputer untik mengubah gambar visual berbasis kertas, misalnya
gambar atau foto para siswa, menjadi berkas gambar komputer digital. Seperti
halnya fotografi digital para siswa mungkun dengan cepat menggambungkan gambar
terpindai kedalam berkas pengolah kata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bab ini kami
telah membahas penting nya visual untuk belajar.Kami mulai dengan konsep
litersi (pemhaman) visual dan menyajikan aspek-aspek penting dai memahami dan
membuat visual. Para siswa paling baik belajar ketika visual digunakan dalam
instruksi. Kami telah membahas berbagai peran yang dijalankan visual dan
menjelaskan 6 jenis visual. Bab ini memberikan panduan penting baik untuk
unsur-unsur visual maupun verbal. Peranti yang disajikan disini akan membantu
Anda dan siswa Anda dalam merencanakan, membuat, dan menangkap visual.
DAFTAR PUSTAKA
Clark, R. C. & Lyons, C. Graphics for learning. (San Francisco: Pfeiffer, 2004)
DeLoache, j. S. Mindful of symbols. Scientific Anerican, 2005
Dewey,J.My
pedagogic is creed, Article 4, the nature of method. School jurnal (january), 1897
Dwyer, F. M. Strategis for imporving visual learning.
State College, (PA: Learning Services, 1978)
Faiola, A. Typography
primer. Pitts burgh, (PA: GATF, 2000)
Jeng, H.,
Chandler, P., & Sweller,J. The role of visual indicators in dual sensory
mode instruction. Education Psychology,
1997






0 komentar:
Posting Komentar