Zulfa.com untuk menemukan berbagai hal yang positif, tugas kuliah, dan di sertai dengan gambar tutorial, author:Zulfa Anggraini

Kamis, 11 Mei 2017

Struktur dan Rancangan Organisasi Pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN STRUKTUR dan RANCANGAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Struktur itu berbeda dengan struktural, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ke tiga , makna dari struktur adalah cara bagaimana sesuatu disusun, susunan, atau bangunan. Sedangkan struktural adalah yang mengenai susunan bangunan atau organisasi. Jadi struktur adalah cara suatu itu disusun atau dibangun.

Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki rancangan organisasi.
Rancangan organisasi merupakan perencanaan seperti apa, untuk apa, kemana, dan bagaimana organisasi tersebut akan dijalankan.  Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.

Organisasi Lembaga Pendidikan adalah koordinasi  secara rasional sejumlah orang dalam membentuk institusi pendidikan. Tujuannya antara lain adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

B.STRUKTUR ORGANISASI DALAM PENDIDIKAN
                                       
 Dalam definisi perencanaan di katakan bahwa organisasi pendidikan ada di antara lingkungannya dan tertanam di dalamnya. Ini berarti organisasi atau lembaga pendidikan tidak dapat dan tidak di benarkan berdiri sendiri terlepas dari masyarakat lingkungannya.

 Struktur Organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu Sentralisasi dan beberapa bagian masih diselenggarakan secara Desentraisasi. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang berlaku dikebanyakan negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi bangsanya.

a. Struktur Sentralisasi

          Organisasi pendidikan yang di jalankan secara sentral, yakni yang kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat pemerintahan maka pemerintah daerah kurang sekali atau sama sekali tidak mengambil bagian dalam administrasi apapun, s
egala sesuatu yang mengenai urusan-urusan pendidikan.

Contohnya : Segala sesuatu yang mengenai urusan-urusan pendidikan, dari menentukan kebijakan (poliey) dan perencanaan, penentuan struktur dan syarat-syarat personel, urusan kepegawaian, sampai kepada penyelenggaraan bangunan-bangunan sekolah, penentuan kurikulum, alat-alat pelajaran, soal-soal dan penyelenggaraan ujian-ujian, dan sebagainya. Semuanya ditentukan dan ditetapkan oleh dan dari pusat.
Sesuai dengan sistem sentralisasi dalam organisasi pendidikan ini, kepala sekolah dan guru-guru dalam kekuasaan dan tanggung jawabnya, serta dalam prosedur-prosedur pelaksanaan tugasnya sangat dibatasi oleh peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi dari pusat yang diterimanya melalui hierarchi atasannya.

b. Struktur Desentralisasi

         
Organisasi pendidikan di-desentralisasi, pendidikan bukan urusan pemerintah pusat, melainkan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan rakyat setempat. Penyelenggaraan dan pengawasan sekolah-sekolah pun berada sepenuhnya dalam tangan penguasa daerah.

Contohnya : Dengan struktur organisasi pendidikan yang dijalankan secara desentralisasi seperti ini, kepala sekolah tidak semata-mata merupakan seorang guru kepala, tetapi  seorang pemimpin, profesional dengan tanggung jawab yang luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai oleh sekolahnya. Ia bertanggung jawab langsung terhadap pemerintahan dan masyarakat awasan dan social-control yang langsung dari pemerintahan dan masyarakat setempat.

C. KINERJA ORGANISASI PENDIDIKAN

Dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishtment,  hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang di dasarkan pada tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya.
           
 Kinerja pendidikan pada hakikatnya merupakan perwujudan dari cara kerja yang baik yang menyangkut kemampuan pendidik di dalam melaksanakan tugas, baik dalam melaksanakan pengendalian mutu maupun pelaksanaan evaluasi dalam program. Kinerja yang baik di pengaruhi oleh beberapa faktor utama adalah iklim organisasi yang selanjutnya mempengaruhi kinerja oraganisasi pendidikan.

Menurut Notomirjo 1992, menyatakan bahwa kinerja (performance) atau prestasi kerja atas pencapaian kerja adalah suatu kemampuan yang di ukur berdasarkan pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugasnya.

 Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya membangun. Salah satu sektor penting dalam pembangunan adalah sektor pendidikan. Undang-undang Dasar tahun 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan usaha-usaha perbaikan dalam pencapaian pendidikan yang ada dan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

-          Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar ;

1.       Sebagai akibat dari krisis ekonomi dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai.

2.       Untuk mengantisipasi era global dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing di pasar kerja global.

3.       Sejalan dengan berlakunya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis.

Dari ketiga tantangan tersebut di atas, maka kinerja guru sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

 D. IKLIM DAN BUDAYA ORGANISASI PENDIDIKAN
            Iklim organisasi menurut Falahy (2005) merupakan sarana bagi guru untuk melakukan pendekatan dengan lingkungan kerjanya dengan pandangan yang positif. Iklim organisasi mempunyai kaitan dengan prestasi, motivasi, kepuasan dan kinerja guru. Jika iklim organisasi kondusif, suasana lingkungan manusia yang familiar maka akan membuat guru menjadi termotivasi karena puasnya guru terhadap organisasi. Dan sebaliknya jika iklim tidak kondusif maka mengakibatkan guru kurang bergairah dalam bekerja.

Iklim dapat mempengaruhi motivasi, prestasi dan kepuasan kerja. Para pegawai mengharapkan imbalan, kepuasan, prestasi atas dasar persepsi mereka terhadap iklim organisasi. Iklim organisasi di sekolah bisa bergerak dari yang menyenangkan ke netral, sampai dengan tidak menyenangkan.

Tetapi pada umumnya kepala sekolah, guru dan pegawai menginginkan iklim yang menyenangkan karena menyangkut keuntungan seperti prestasi yang lebih baik, kepuasan kerja dan dapat menimbulkan kinerja yang lebih baik lagi.

 Budaya organisasi pendidikan adalah budaya organisasi yang mengacu pada suatu sistem pemaknaan bersama yang di anut oleh anggota organisasi dalam bentuk nilai, tradisi, keyakinan, norma dan cara berpikir unik yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya.




DAFTAR PUSTAKA

-         Pidarta,Made. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem(Jakarta : Rineka Cipta1990)
-         Wirawan, Budaya Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian(Jakarta:Salemba Empat, 2008)
-         http://reconia4training.wordpress.com/di akses2013/03/23/kinerja-organisasi
-         , manajemen dan pendidikan , (Surabaya : Tabloid Nyata IV 2005)























Share:

1 komentar:

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog